Tidak bisa dipungkiri, kondisi pandemi selama 2 tahun terakhir menyebabkan kita harus melakukan hampir seluruh kegiatan di rumah, mulai dari pekerjaan hingga pendidikan. Semua pekerjaan dan kegiatan pendidikan yang dulu dilaksanakan secara luring / offline, sekarang dikerjakan secara daring / online.
Hal ini berakibat pada harga produk elektronik terutama komputer, laptop, smartphone dan tablet yang melonjak naik. Apalagi dengan begitu banyaknya kegiatan online seperti zoom, google meet, google classroom yang digunakan oleh hampir semua orang. Akibatnya, banyak laptop kelas entry level / kelas rendah yang dulu sebelum pandemi berada di kisaran harga 3-4 juta rupiah, sekarang harganya berada di kisaran 5-6 juta rupiah. Sedangkan laptop kelas menengah yang dulunya sebelum pandemi berada di kisaran harga 6-7 juta rupiah, sekarang sudah naik ke kisaran harga 7-8 juta rupiah, bahkan lebih.
Bagi kita yang awam dengan spesifikasi laptop, seringkali kita hanya melihat harga laptop baru. Kita merasa laptop harga 6-7 juta rupiah sudah cukup bagus dan pasti mencukupi untuk kebutuhan pekerjaan / sekolah di rumah. Padahal, seperti kami sebutkan di atas. Sekarang ini banyak laptop-laptop kelas rendah yang dijual pada harga tersebut. Akibatnya, banyak pembaca yang melaporkan bahwa laptopnya yang menurut mereka sudah cukup mahal itu tidak bisa digunakan untuk kegiatan zoom / google meeting dengan lancar. Pada saat kami meminta para pembaca menyebutkan tipe laptop yang mereka gunakan, rata-rata mereka menggunakan laptop dengan prosesor seri Intel N4000 yang merupakan prosesor kelas rendah dari intel. Masih ditambah lagi dengan jumlah memory RAM laptop yang hanya sebesar 4GB dan perangkat penyimpanan berbasis Hard Disk Drive (HDD) mekanis. Kombinasi ketiga komponen tadi, yaitu prosesor kelas rendah, memory minimal, dan perangkat penyimpanan HDD, jelas menghambat kecepatan laptop untuk bekerja dengan baik. Dan yang makin menjadi masalah, laptop-laptop keluaran terbaru rata-rata memory / RAM nya tidak bisa ditambah alias disolder dari pabrikan.
Banyak pembeli laptop yang tertipu dengan fasilitas / fitur yang ditampilkan oleh pabrikan laptop. Semisal, laptop seharga 7 juta dengan spek prosesor intel Atom N4000, memory RAM 4GB, SSD 256GB. Kemudian laptop tersebut memiliki fitur layar sentuh, dan layar bisa dilipat sehingga laptop bisa berubah fungsi menjadi tablet. Akan tetapi, karena komponen yang digunakan merupakan perangkat yang bisa dibilang lambat, otomatis performa laptop akan menjadi lambat juga.
Padahal, kebutuhan minimal untuk melakukan kegiatan rapat online seperti zoom / google meet pada laptop berbasis windows 10 adalah, prosesor minimal intel Core i3 atau yang setara, memory RAM minimal sebesar 8GB, dan sebaiknya, perangkat penyimpanan menggunakan SSD atau Solid State Drive berkecepatan tinggi.
Berangkat dari kebutuhan minimal tersebut di atas, kami melakukan penelurusan di pasar laptop bekas / second hand di beberapa toko online. Setelah menelusuri beberapa toko online, kami menemukan beberapa seri laptop, terutama laptop seri Thinkpad dari lenovo yang dijual di bawah harga 5 juta. Seri laptop Thinkpad dari Lenovo merupakan laptop kelas korporat yang dirancang untuk pekerjaan tingkat menengah hingga berat. Perangkat-perangkat yang digunakan biasanya merupakan kelas atas dan berdaya tahan tinggi. Oleh karena itu tidak heran apabila pada kondisi baru, laptop-laptop seri Thinkpad pada umumnya dijual dengan harga di atas 20 juta rupiah.
Meskipun berstatus laptop bekas atau second hand, karena laptop thinkpad ini dirancang untuk tahan lama, maka kita tidak perlu terlalu khawatir dengan keawetannya. Selain itu, karena memang diperuntukkan untuk kelas korporat yang membutuhkan jaminan dukungan suku cadang yang memadai, maka ketersediaan suku cadang pengganti sangatlah banyak dengan harga yang relatif murah.
Kami ambil contoh laptop Thinkpad yang kami beli, yaitu Thinkpad seri X250. Laptop ini memiliki spesifikasi prosesor Core i5-5200u, memory RAM so-dimm DDR3 sebesar 8GB, dan menggunakan perangkat penyimpanan SSD sebesar 256GB. Harga laptop tersebut saat kami beli di toko online adalah sebesar Rp. 4.500.000,- . Kami memilih laptop ini karena ukurannya yang relatif kecil, yaitu dengan layar 12,5 inchi, dan beratnya hanya 1,5Kg. Sehingga laptop ini sangat cocok untuk pekerja yang sering bepergian, ataupun untuk anak sekolah karena cukup ringan dibawa ke sekolah.
Laptop ini memiliki fasilitas koneksi Wifi AC yang mendukung frekuensi Wifi 2,4Ghz dan 5Ghz, kemudian 2 buah colokan USB, colokan koneksi jaringan LAN, colokan VGA untuk menghubungkan laptop dengan LCD Projector, dan mini display port yang bisa dikoneksikan dengan adaptor mini-DP to HDMI untuk colokan HDMI ke LCD TV.
Dengan spesifikasi seperti di atas, laptop tersebut sangat lancar kami gunakan untuk kegiatan online meeting zoom, google meet, dan sebagainya. Kami bahkan sempat mencoba streaming webinar dari zoom secara live ke youtube menggunakan laptop ini, dan ternyata laptop ini bisa melakukan streaming tersebut dengan lancar, tanpa terputus-putus.
Kami menggunakan laptop ini selama kurang lebih 8 bulan, sebelum akhirnya laptop tersebut dipergunakan oleh keponakan kami untuk kegiatan sekolah, dan bahkan laptop ini digunakan oleh keponakan kami untuk streaming aplikasi permainannya ke youtube. Dengan penggunaan oleh keponakan kami yang bisa dibilang tidak terlalu hati-hati, laptop ini masih bertahan dan tidak ada kerusakan perangkat apapun di dalamnya. Satu-satunya perangkat yang rusak hanyalah charger laptop yang mati akibat kabelnya sering ditarik paksa. Harga charger laptop thinkpad pun terbilang murah, hanya di kisaran Rp. 160.000 – 250.000 di toko-toko online.
Kelebihan lain laptop ini seperti yang kami sebutkan di atas, apabila terjadi kerusakan, harga perangkat suku cadangnya relatif murah. Seperti keyboard pengganti yang harganya hanya di kisaran Rp. 300.000, layar LCD yang harganya hanya di kisaran Rp. 800.000 dan sebagainya. Hal ini jauh berbeda dengan laptop keluaran baru, yang keyboardnya tidak bisa dibeli dan diganti secara terpisah, harus mengganti satu panel utuh laptop yang tidak banyak penjualnya, dan kalaupun ada, harganya bisa jadi sangat mahal.
Alternatif laptop Thinkpad dengan spesifikasi dan harga yang mirip, tapi dengan ukuran layar lebih besar yaitu 14 inchi adalah Lenovo Thinkpad T450. Secara spesifikasi teknis, T450 memiliki komponen yang sama dengan Thinkpad x250, yaitu core i5-5200, ukuran ram 8GB yang bisa ditingkatkan / ditambah hingga maksimal 16GB, dan rata-rata toko online sudah memasang perangkat penyimpanan SSD berkecepatan tinggi untuk kisaran harga Rp. 4.900.000 tersebut.
Untuk alternatif laptop Thinkpad yang lebih murah, dengan kemampuan yang tidak berbeda jauh dari X250 ataupun T450, terdapat seri Thinkpad X240 di kisaran harga Rp. 3.999.000.
Demikian mini review pada kali ini, semoga mudah dipahami dan berguna bagi kita semua. Jangan lupa follow dan like akun Twitter kami di @smartdigiparent dan juga Facebook kami Smart Digital Parents agar lebih banyak teman, saudara, dan orang lain yang tahu, sehingga informasi dan tutorial kami bisa berguna untuk lebih banyak orang. Terima Kasih!!
Leave a Reply